SuaraMabes, Nunukan – Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan di bulan agustus ini cukup banyak, dan Pemerintah Sesa masing-masing memberikan bantuan sembako kepada mereka yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), sepeti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Atap melalui Satgas Covid-19 Desa Atap.
Ketua Satgas Covid-19 Desa Atap Kecamatan Sembakung, Sahrin mengatakan,” Puncak penyebaran Covid-19 di Desa Atap terjadi awal bulan agustus ini, sampai saat ini sudah terkonfirmasi tersebar di 21 rumah warga, dan di nyatakan sembuh sudah 37 orang serta yang meninggal dunia 1 orang beberapa hari lalu,”ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (15/08/2021).
Warga yang terkonfirmasi melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan dari Tim Kesehatan Puskemas Atap terus memantau perkembangan kesehatannya di bantu tim satgas kecamatan dan desa serta relawan.
“Dan untuk membantu meringankan beban warga yang melakukan isoman itu, dari pemerintah desa memberikan bantuan sembako masing-masing terdiri dari beras 20 kg, mie instans 1 kotak, gula, minyak makan, kopi, susu, teh, sabun cuci, garam dan sayur mayur.
Bantuan sembako itu kita ambilkan dananya melalui Dana Desa (DD) Desa Atap yang telah di alokasikan sebelumnya,” jelas Sahrin.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Desa Atap bersama Tim Satgas Kecamatan Sembakung,Tim Kesehatan PKM Atap, Babinsa, Babinkabtimas serta Relawan Satgas Desa.
Menurut Syahrin yang juga menjabat Sekretaris Desa Atap, hambatan selama ini masih adanya masyarakat yang menganggap bahwa virus corona ini sebagai aib, hingga mereka kadang tertutup saat mengalami gejala itu. Tapi dengan sinergitas semua pihak, alhamdulillah sebagian besar sudah bisa memahaminya dan mereka sudah cepat menginformasikan ke tim satgas desa, jika mereka ada mengalami gangguan kesehatan yang menyerupai gejala Covid-19.
Sementara Kepala Puskesmas (PKM) Atap Kecamatan Sembakung, drg.Adi Mulia Taufiq, mengatakan” memang di awal bulan Agustus ini, ada terjadi lonjakan terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Sembakung, namun beberapa hari belakangan ini sudah mulai menurun,” ,” ucapnya melalui pesan WhatApp saat di konfirmasi media ini, Minggu (15/08/2021).
Menurutnya,untuk penanganan Covid-19 dalam wilayah kerja Puskesmas Atap yang membawahi wilayah Kecamatan Sembakung selama ini berjalan baik, karena kita bersinergi dengan Satgas Kecamatan dan Satgas Desa, dan bisa terbantu karena hampir semua desa telah ada Puskesmas Pembantu (Pustu) hingga penanganan yang terkonformasi bisa cepat ditangani.
“Dan saat ini yang melakukan Isolasi Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Atap Kecamatan Sembakung, selama bulan Agustus ini ada 103 orang dan yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 44 orang . Dan yang masih menjalani Isoman ada 59 0rang,” urai drg.Adi.
Lanjut drg.Adi, untuk layanan di Puskesmas Atap tetap berjalan seperti biasa, cuma jam pelayanannya aja yang kita kurangi, yang biasanya jam 08.00 – 12.00 menjadi jam 09.00- 11.00 Wita. Untuk Unit Gawat Darurat (UGD) dan persalinan tetap buka 24 jam, tetapi setiap pasien yang masuk di UGD harus melewati skrining dulu, dan jika didapati ada gejala maka wajib dilakukan swab antigen.
Camat Sembakung, melalui Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesra, Hasyim,S.Sos mengatakan,” Sampai saat ini, masih ada puluhan warga Kecamatan Sembakung yang tersebar di beberapa desa terkonfirmasi Covid-19 dan semuanya tengah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ucapnya melalui sambungan telepon saat dikonfirmasi media ini, Minggu (15/08/2021).
Pihak kecamatan juga mengarahkan kepada pihak desa yang ada warganya terkonfirmasi dan sedang melakukan Isolasi Mandiri, agar bisa memaksimalkan pendanaan dana desanya untuk membantu warga tersebut dengan pemberian Sembako dan sejenisnya. Dan terkait pemberian obat-obatnya di tangani dari PKM Satgas.
Terkait penanganan PPKM Mikro untuk masing-masing desa, ada kewajiban desa seperti penyaluran Bantuan Lansung Tunai (BLT) dan operasional Satgas Covid-19 didesanya. Dan untuk BLT hampir semua sudah menyalurkan pada yang berhak menerima. Dan tim satgasnya terus melakukan sosialisasi penerapan 5 M. Dan jika ada orang yang dari luar berkunjung ke desanya, terhadap mereka di lakukan pemeriksaan suhu badan.
Alhamdulillah, sinergitas pemerintah kecamatan dengan TNI, Polri, satgas desa, puskesmas dan stakeholder lainnya cukup solid hingga angka kesembuhan cukup tinggi setelah warga yang terkonfirmasi melakukan isolasi mandiri sekitar 10 hari lamanya.
“Di sadari bahwa wilayah Kecamatan Sembakung kebanyakan desa yang permukiman warganya berada di pinggiran sungai sembakung dan jangkauannya jauh dari ibukota kecamatan dan hanya bisa di jangkau menggunakan perahu dengan jarak tempuh yang cukup lama serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Dan jika ada terkonfirmasi di desa itu, maka pihak satgas kecamatan bersama PKM segera turun langsung melakukan tracing, agar penyebarannya bisa cepat tertangani, seperti yang di lakukan di Desa Tepian dan Desa Tujung,” ungkapnya.
“Di awal penanganan Covid-19 tahun lalu, banyak kendala di lapangan, warga masih awam informasi virus ini dan menganggapnya virus biasa saja, tapi lambat laun mereka sudah bisa memahaminya. Dan demi kebaikan bersama, hingga kini warga sudah sebagian besar menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Syafaruddin/Biro Nunukan

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment