MediaSuaraMabes, Jakarta – Telah beredar video yang menghina profesi wartawan Indonesia yang berdurasi 2 menit 31 detik di group whatsapp dan sosmed.
Dalam video yang diunggah di TikTok tersebut berisikan seorang pemuda dengan nama akun @anjaycool4 telah menghina profesi wartawan se-Indonesia.
Hal itu dia ungkap dengan mengatakan bahwa wartawan Indonesia adalah wartawan paling go××ok dan to××l.
“Inilah wartawan Indonesia, wartawan go××ok, wartawan t**ol semuanya,” kata dia dengan intonasi penuh penekanan.
Hal tersebut lantaran terucap karena pandangannya saat melihat potongan video yang diduga milik seorang wartawan yang sedang meliput Bonge.
Awalnya, dalam potongan video tersebut, tertulis Keterangan “Bonge mulai star syndrom, disini kita nungguin dia dari jam 3 sore sampe jam 8 malam, maksud hati mau up dia biar makin naik, apa daya lupa diri, artis senior saja gak gini”.
“Dari wartawan seluruh dunia, cuma wartawan Indonesia paling rame, paling heboh, paling berisik, paling paling paling semuanya,” imbuh anjaycol4.
Bahkan, menurut anjaycol4, jika wartawan Indonesia sedikit menyajikan berita fakta.
“Berita fakta cuma 10 persen, yang opini sampe 100 persen, pembohongan publik, inilah wartawan Indonesia, wartawan paling g****k sedunia,” tegasnya.
Ramaianya unggahan tersebut membuat gerah pimpinan umum media suara mabes yang beralamat di Cijantung Jakarta Timur pada, Sabtu (15/10/2022).
Suratno meminta pihak berwajib Mabes Polri untuk melakukan penindakan terhadap oknum tiktok ini yang sudah menghujat profesi kami sebagai wartawan Indonesia.
“Orang seperti itu sudah tidak pantas dibiarkan begitu saja, saya sebagai pimpinan media suara mabes yang satu-satunya media yang mendukung sinergitas TNI POLRI meminta Aparat Penegak Hukum Indonesia untuk segera menindaklanjuti video yang sudah beredar di dunia maya tersebut”, Ujar Suratno.
“Bahkan didalam isi video tersebut akun tiktok @anjaycool4 dengan lantang menghina kami sebagai wartawan yang tugas nya dilindungi oleh UUD pers, apalagi bahasa yang dia ucapkan dari mulutnya cukup membuat hati kami sebagai insan jurnalis direndahkan.” tutupnya. (Red)
Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment