Pimum MSM : Jurnalis Kami Dibekali KTA Dengan Sistem Barcode dan Namanya Tercantum di Box Redaksi

MediaSuaraMabes, Jakarta – Dalam melakukan kegiatan Jurnalistik setiap Wartawan Media Suara Mabes dibekali Kartu Tanda Anggota/ Kartu Pers (KTA) dan juga tercantum dalam Box Redaksi.

Hal ini disampaikan oleh Suratno, S.Kom pada Rabu (27/04/2022) siang dikantornya, Jalan Pedati Utara I No.13 Cijantung Jakarta Timur (Samping Prajawangsa).

“Sebagai pemberitahuan kepada narasumber, bahwa semua Jurnalis MSM dibekali KTA berjangka dan nama mereka bisa dilihat di Bok Redaksi” tuturnya.

Lebih lanjut, Mas Ratno panggilan akrabnya mengatakan bahwa KTA MSM terintegrasi oleh Barcode yang sulit untuk dipalsukan, jika Barcode yang ada di KTA di scan maka akan muncul KTA di official website MSM.

Pimpinan Umum juga menegaskan, masyarakat dalam memperoleh berita dari Jurnalis MSM tidak dipungut biaya, Apa bila ada yang minta sumbangan atau hal tindak pidana bisa menghubungi Redaksi kami,” tegas Pimum.

Hal ini mengingat maraknya pencatutan yang dilakukan oleh oknum-oknum nakal untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Hal ini mengingat ada laporan dari Narasumber dengan alat bukti pendukung.

“Iya, ada yang mengaku dari media MSM memohon bantuan kegiatan sosial dan bahkan sudah ada yang memberikan bantuan itu” sebut Pimum.

Diujung wawancara, kembali Suratno, S.Kom menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kegiatan yang dimaksud (bantuan untuk covid 19), “Bagi narasumber yang berurusan dengan Jurnalis MSM yang tergabung dalam PT Globalindo Suara Media bisa kontak redaksi,”ucapnya.

Dalam box redaksi itu semuanya tercantum baik sekretariat kantor, legalitas perusahaan dan juga siapa saja yang ada dalam keredaksian, “Salam selalu dari kami, semoga narasumber nyaman membaca Media Suara Mabes”, harapnya.

“Apa bila ada yang merasa dirugikan, kata dia lebih jauh, Narasumber bisa melaporkan ke penegak hukum,” Perlu diketahui, wartawan atau jurnalis kami tidak dibenarkan meminta-minta apa lagi ujungnya kearah penipuan maupun pemerasan,” pungkas Mas Ratno yang juga pengamat politik dan aktifis LSM.