MediaSuaraMabes, Gunungkidul – Rapat umum anggota AB2TI atau Asosiasi Bank Benih Teknologi Tani Indonesia pada hari Senin 26 September 2022 di kalurahan Wareng, kapanewon Wonosari, dibuka secara resmi oleh bupati Gunungkidul H Sunaryanta disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan ketua Asosiasi Bank Benih Dan Teknologi Tani Indonesia serta tamu undangan dan peserta rapat tahunan.
Dalam sambutannya Bupati Gunungkidul mengungkapkan bahwa kedaulatan dan ketahanan pangan perlu dijaga demi kelangsungan hidup masyarakat dan kesejahteraannya maka dengan ada AB2TI di Gunungkidul tentunya akan menjaga benih yang bervaritas baik yang sangat cocok untuk kondisi geografis dimana 60-70% penduduk Gunungkidul berada di sektor pertanian.
Perekonomian kita sangat didukung oleh sektor pertanian sehingga Pemda Gunungkidul merencanakan energi terbarukan, penguatan disektor pangan, diera pandemi hampir 2 tahun ekonomi kita terjadi fluktuasi naik turun, setelah pandemi peningkatan perekonimian sangat cepat, yang mendorong adalah sektor pertanian.
Dengan ada covid 19 Pariwisata 90% terdampak, hanya pertanian, perikanan, peternakan dan UMKM yang tetap berjalan. Budidaya genetika varitas unggul maupun lokal apa saja yang bisa dikembangkan kedepan tentu ini yang kita harapkan melalui bank benih. Karena benih sekarang ini ada karena masa lalu. Tetapi karena disimpan dengan baik ada sampai sekarang ini.
Setiap negara punya bank benih, kalau Gunungkidul punya bank benih akan sangat bagus kemandirian pangan. Pemerintah adalah pemberi kebijakan dan pelaku adalah masyarakat. Perlu juga ada terobosan baru tentang pupuk agar kita tidak ketergantungan dengan pupuk kimia lainnya. Pelaku pasti lebih mengerti. Kita memiliki potensi yang besar, bapak ibu punya potensi tinggi dan banyak pengalaman.
Selanjutnya Ketua AB2TI Dwi Andreas menjelaskan tentang AB2TI adalah Asosiasi bank benih dan teknologi pertanian yang berada di 20 propinsi 90 kabupaten di seluruh Indonesia berharap dapat berkembang ke seluruh pelosok kabupaten di Indonesia. Beliau bercerita perjalanan AB2TI pada tahun 2005 di Kediri menghadapi kriminalisasi tentang kualitas jagung hibrida, kemudian mengajukan yudisial review ke MK dan kemudian dimenangkan AB2TI. Sepuluh tahun pertama, penuh dengan perjuangan, proses bagaimana dibatasi ruang geraknya hingga muncul motto “jangan dibantu jangan diganggu” yang menjadi motto hidup kami.
Banyak karya-karya unggul dari petani yaitu menghasilkan varietas tanaman padi IF 16 (Indonesian Farmer 16) dilepas tahun 2016. Uji coba oleh Pak Kuwu dari Indramayu menuai hasil, 21 ton/hektar kemudian pak Dahlan Iskan menghubungi untuk konfirmasi hasil tersebut. Selanjutnya IF 8 dari Karanganyar tahun 2017 dikembangkan ke Aceh untuk diuji coba disana, panen raya menghasilka peningkatan 2 kali lipat dari padi biasa selanjutnya 70 persen petani di Aceh mengunakan benih padi IF 8.
Karya berikutnya adalah beras merah putih, ditemukan dicandi Klaten. Ratusan tahun yang lalu. Mulai tahun ini kita bergerak tidak hanya di Padi, membangun koperasi AB2TI, RMP Rice mealing plan program punya penggilingan harapannya bisa memenuhi pasar beras 20 ton/hari beras premium dan tahun 2023 direncanakan akan membangun pabrik pupuk. Seiring dengan perjalanan waktu kami akan mengganti motto baru yaitu
“Petani berdaulat mandiri sejahtera”, pungkasnya.
(BEIJELLO)
Comment