MediaSuaraMabes, Aceh – Warga kota banda Aceh melaporkan kepada Media suara Mabes terkait operasi syariat islam di Aceh tidak berjalan sesuai dengan Qanun yang sudah di sepakati oleh tokoh adat dan pejabat tertentu yang ada kepentingan semata ujar nya M. Amin salah satu masyarakat kedah banda Aceh saat di tanyakan awak Media.
Aceh adalah seramo mekah tapi di olah oleh pejabat dan kroni kroni yang punya kepentingan untuk mengambil setoran lendir di semua tempat tempat maksiat.
Gara-gara di bentuk Qanun ini. Kami masyarakat tidak bisa lagi untuk bertindak membersihkan maksiat yang ada di seramo mekah ini karena melanggar dengan Qanun bapak bapak ini ungkap nya.
Banyak yang tidak beres lagi di provinsi Aceh ini selama di bentuk Qanun tak jelas ini. Bank di wajibkan harus syari’ah. Tapi bukan syari’ah yang terjadi syari ab.
Semua untuk kepentingan kelompok semata. Ada beberapa tempat khusus untuk jual diri para wanita wanita/kupu kupu malam. Dan kos kosan/penginapan liar tidak di hiraukan oleh pihak pihak tertentu, berarti ada setoran untuk pihak pihak itu.
Harapan kami masyarakat Aceh kalau mau menertibkan Aceh dari hal-hal yang di larang dalam agama dan hukum negara tolong di jalankan yang benar, Jangan anda anda ke enakan dengan gaji buta semata habis uang negara kerja tak jelas.
Hanafiah selaku kaperwil Media suara mabes Aceh. Meminta kepada bapak kapolda Aceh untuk Menertibkan hotel hotel atau kos kosan/ penginapan liar yang tidak mempunyai izin usaha. *Red
Comment