Profil Arif Budimanta Sebayang, Mantan Staf Khusus Jokowi Meninggal Dunia Hari Ini

MediaSuaraMabes, Jakarta – Berita duka menyelimuti dunia ekonomi dan politik Indonesia. Arif Budimanta, ekonom senior sekaligus mantan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, meninggal dunia hari ini Sabtu, 6 September 2025 pukul 00.06 WIB di Jakarta.

Berita kematian Arif Budimanta ini juga dikonfirmasi oleh PP Muhammadiyah melalui akun Instagram resminya.

Saat ini, Arif Budimanta menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.

Di akun Instagram @lensamu, PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa atas kematian mantan staf khusus Jokowi itu.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.

Semoga almarhum husnul khatimah, diterima segala amal ibadahnya, serta ditempatkan di Jannatun Na’im,” tulis @lensamu, Sabtu.

Profil Arif Budimanta Sebayang
Arif Budimanta Sebayang adalah seorang ekonom di Indonesia.

Ia lahir di Medan, Sumatra Utara, pada 15 Maret 1968.

Dalam karier politiknya, Arif Budimanta Sebayang pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PDI Perjuangan.

Kemudian, ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi pada masa presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.

Sementara itu, latar pendidikannya, Arif Budimanta Sebayang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Pertanian Bogor dengan mengambil jurusan Ilmu Tanah pada tahun 1990.

Selanjutnya ia menempuh pendidikan Program Pasca Sarjana di Universitas Indonesia dengan mengambil konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan lulus pada tahun 1996.

Pada tahun 2006, Arif Budimanta Sebayang memperoleh gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Hingga akhirnya pada tahun 2015, Arif melanjutkan studi tentang keuangan di University of Chicago, Senior Executive Program di Harvard Business School, serta ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders Program yang diselenggarakan oleh The Korea Foundation.

Karier politik Arif Budimanta Sebayang bersama PDIP cukup berjalan mulus.

Selain pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 2009-2014, Arif Budimanta Sebayang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP PDIP, pada periode 2005 hingga 2010.

Dan terakhir, Arif juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDIP di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, dari tahun 2009 hingga 2013.

Selain aktif di dunia politik, Arif juga memiliki bakat profesional sebagai dosen dan penulis yang fokus di bidang ekonomi.

Sepanjang perjalanan kariernya, ia telah menerbitkan beberapa buku.

Di antaranya buku dengan judul “Indonesia Masa Kini” dan “Masa Depan dalam Membangun Kemandirian Indonesia” (1994) serta “Community Development di Industri Pertambangan dalam Akses Peran Serta Masyarakat”, Penerbit Sinar Harapan (2003).

Kemudian pada tahun 2004, Arif juga telah menerbitkan buku, yaitu “Pedoman Pengembangan Masyarakat di Industri dan Sumber Daya Mineral”, serta “Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini.”

Pada tahun 2019 lalu, Presiden Joko Widodo memilih Arif Budimanta Sebayang bersama 13 orang lainnya menjadi staf khusus yang akan membantu presiden selama masa pemerintahannya.

Arif Budimanta Sebayang ditugaskan untuk membantu memberikan masukan kepada Jokowi di bidang ekonomi.

Sejarah Organisasi Arif Budimanta Sebayang

Ketua DPP PDI Perjuangan (2005-2010)

Direktur Eksekutif Megawati Institute (2008-sekarang)

Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (2007-2012)

Ketua Departemen Ekonomi KAHMI (2013-2016)

Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah

Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

Dewan Penasihat PP Ikatan Anggar Seluruh Indonesia

Komite Tetap Persatuan Parlemen Internasional (IPU)

Pendiri dan Senior Advisor Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD)

Pusat Pengurus Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB)

Anggota Jaringan Pembangunan Global

Comment