MediaSuaraMabes, Ketapang – Komandan Lanal Ketapang Letkol Laut (P) Ivan Halim, S.H., M.Tr. Opsla menghadiri Apel Gabungan Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Ketapang, Kalimantan Barat. (Senin/4/8/2025)
Apel gelar tersebut menunjukkan komitmen Lanal Ketapang dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Partisipasi aktif Lanal Ketapang dalam kegiatan ini mencerminkan sinergitas TNI AL dengan Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat dalam mendukung kesiapsiagaan dan pengendalian Karhutla. Kehadiran personel TNI AL di tengah masyarakat tidak hanya sebagai kekuatan pertahanan laut, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam aksi kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP., M.Si. Hadir dalam apel tersebut bersama para pimpinan instansi vertikal dan perangkat daerah lainnya.
Dalam pelaksanaan apel, satu Satuan Setingkat Peleton (SST) personel Lanal Ketapang turut hadir sebagai bagian dari kekuatan gabungan unsur TNI, Polri, instansi pemerintah daerah, dan unsur kebencanaan seperti Manggala Agni dan KPH. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan gelar peralatan penanggulangan Karhutla sebagai bentuk kesiapan semua pihak menghadapi potensi bencana kebakaran hutan selama musim kemarau.
Dalam amanatnya, Bupati Ketapang menekankan Penanganan Karhutla di Kabupaten Ketapang tahun 2025 ini merupakan kerangka partisipatif antara Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat dan Masyarakat Lokal secara umum melalui revitalisasi kearifan lokal dan pengintegrasian teknologi modern dalam pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
“Pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat maupun swasta, sehingga keberhasilan dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat tergantung dari peran aktif serta komitmen para pihak terkait”
Lebih lanjut Bupati mengatakan “Kejadian karhutla tidak mengenal batasan, kawasan hutan, kawasan perkebunan, kawasan pertanian baik itu milik swasta maupun masyarakat semuanya dapat mengalami kebakaran. untuk itu, perlu dilakukan koordinasi antar pemangku kepentingan di Kabupaten Ketapang, untuk mencegah terjadinya karhutla semua pihak harus saling berkoordinasi dan membantu untuk mencegah bencana tersebut terjadi”
“Kabupaten Ketapang menjadi wilayah yang paling rentan dalam karhutla. Pada bulan juli 2025 ini saja, telah terjadi karhutla seluas 39,2 hektar di Kecamatan Matan Hilir Selatan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara, kita perlu menyusun strategi yang lebih efektif dalam penanganannya di lapangan, oleh karena itu semua pihak kita libatkan untuk meminimalisir kejadian baik itu karhutla maupun bencana alam, selain pemadaman, satgas akan melakukan edukasi pada masyarakat” tegas Bupati Ketapang.
“Kita akan terus edukasi dan pendekatan kepada masyarakat. Upaya ini akan kita lakukan semaksimal mungkin, pengalaman sebelumnya, kalau lahan sudah terbakar sulit untuk dipadamkan, apalagi di lahan gambut yang kedalamannya mencapai 20-30 meter, sulit air, setelah lahan terbakar dan sulit untuk dipadamkan, dampak lingkungan berupa kabut asap akan mulai muncul sehingga berdampak pada gangguan kesehatan sampai kepada terganggunya penerbangan, sebagaimana kita ketahui bersama baik melalui media cetak maupun elektronik, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ketapang ini telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit baik materiil maupun immaterial”
Pada akhir amanat nya Bupati lebih menekankan Khusus kepada para penegak hukum, agar lebih fokus untuk melakukan penyidikan dan upaya hukum pada kasus pembakaran hutan dan atau lahan sehingga dapat memberikan efek jera bagi para pelaku pembakar hutan dan lahan.
“Melalui apel ini sekali lagi saya menghimbau seluruh unsur yang hadir, baik Pemerintah, swasta maupun masyarakat agar secara bersama-sama dapat bekerja lebih keras, cerdas, dan tuntas untuk dapat melakukan kegiatan pemadaman, patroli dan mensosialisasikan seruan/larangan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, serta upaya-upaya lain yang produktif yang dapat mengurangi dan mencegah terjadinya pembakaran hutan dan lahan”
“Saya minta kepada seluruh petugas yang tergabung dalam satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ketapang tahun 2025, agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat” tutup Bupati Ketapang. (Pen_lanalktp)
(Sukarto/Red)

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak tanggal 1 Juni 2025 sebagai Wakil Kepala Biro (Wakabiro) Kab. Ketapang – Kalimantan Barat.
Email : sukarto@suaramabes.com
Comment