PT Bukaka Diduga Ingkari Janji Pembayaran Ganti Perbaikan Rumah Warga Terdampak Proyek SUTT di Kavling Haji Samsuri

MediaSuaraMabes, Tarumajaya, BekasiWarga Kavling Haji Samsuri, Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya, mengeluhkan sikap PT Bukaka Teknik Utama yang dinilai tidak memenuhi janji terkait pembayaran ganti perbaikan rumah akibat kabel putus dalam proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Hingga saat ini, sebagian warga terdampak mengaku belum menerima hak mereka meski telah ada kesepakatan sebelumnya.

Sejumlah warga menyampaikan kekecewaan karena sejak proyek dimulai, pihak perusahaan berjanji akan memberikan ganti perbaikan rumah kepada warga yang mengalami kerusakan dan terdampak pembangunan tiang SUTT. Namun janji tersebut belum terealisasi sepenuhnya.

Menurut warga, proyek SUTT di Desa Setia Mulya telah berlangsung cukup lama. Namun sebagian besar warga terdampak belum menerima kompensasi yang dijanjikan.

“Kami dijanjikan uang ganti perbaikan rumah sejak lama, tapi sampai sekarang belum semua warga menerima. Bukaka seolah hanya memberi janji tanpa bukti,” ujar salah satu warga, Jumat (21/11/2025).

Warga juga menyoroti sikap pihak pelaksana proyek, khususnya pejabat lapangan PT Bukaka, M. Yasir Tanjung, yang dinilai tidak transparan dan terkesan mengabaikan hak masyarakat.

“Jangan terus memberi janji kosong. Warga butuh kepastian, bukan sekadar kata-kata,” ungkap warga lainnya dengan nada kecewa.

Selain pembayaran kompensasi yang tak kunjung tuntas, proyek SUTT yang dikerjakan PT Bukaka juga belum rampung seluruhnya. Kondisi ini menimbulkan keresahan karena aktivitas proyek berdampak pada kenyamanan dan keamanan warga sekitar.

“Kami hanya ingin kejelasan dan tanggung jawab. Jangan terus mengulur waktu. Warga sudah sabar menunggu, tapi belum ada penyelesaian,” ujar salah satu warga.

Warga Kavling Haji Samsuri turut menyampaikan kekecewaan terkait janji membantu pembangunan musholah yang hingga kini tidak pernah diwujudkan. Komitmen tersebut sebelumnya disampaikan oleh M. Yasir Tanjung selama proses pengerjaan proyek.

“Dulu dijanjikan akan membantu pembangunan musholah, tapi sampai sekarang cuma janji manis. Tidak ada realisasi,” ujar seorang tokoh masyarakat.

Warga menegaskan bahwa keberadaan musholah sangat dibutuhkan untuk kegiatan ibadah dan keagamaan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan fasilitas tersebut semakin mendesak.

Warga menyatakan akan mengajukan surat resmi kepada pemerintah desa maupun kecamatan apabila tidak ada kejelasan hingga batas waktu yang telah mereka tetapkan. Mereka berharap pemerintah daerah turun tangan agar persoalan ini tidak berlarut-larut.

Hingga berita ini diterbitkan, PT Bukaka Teknik Utama belum memberikan tanggapan resmi mengenai keterlambatan pembayaran ganti perbaikan rumah akibat kabel putus serta progres penyelesaian proyek SUTT di Kavling Haji Samsuri, Desa Setia Mulya.

Rep. Aan Hermawan

Aan Hermawan

Comment