Pertama Kalinya, Mayang Adik Vanessa Angel Pamer Diumumkan dalam Upacara HUT RI di Istana, Lihat Penampilannya

Ragam32 Views

MediaSuaraMabes, Jakarta – Pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80 yang diadakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, berbagai tokoh publik, termasuk para artis, turut hadir dalam upacara pengibaran bendera di Istana Negara.

Salah satu yang hadir adalah Mayang Lucyana Fitri, adik dari almarhumah Vanessa Angel.

Mayang mengakui bahwa dirinya menerima undangan resmi untuk mengikuti rangkaian acara penurunan bendera,

Hal tersebut disampaikan Mayang di akun TikTok pribadinya @maayang.lucyana, Selasa (18/8/2025).

Ia menyebut ini merupakan pengalaman pertamanya menghadiri dan menyaksikan upacara penurunan bendera di Istana Negara.

 

“Senang sekali, pertama kalinya ikut hadir langsung dalam upacara penurunan bendera di Istana Negara,” katanya dilansir dari akun TikTok @maayang.lucyana.

Diketahui oleh wanita berusia 22 tahun itu, selama ini dirinya hanya menyaksikan upacara bendera melalui televisi saja.

“Biasanya hanya melihat di TV saja,” kata perempuan yang lahir pada tahun 2003 itu.

Dia menghadiri acara upacara penurunan bendera menggunakan kebaya putih yang dilengkapi dengan kain songket di pundaknya.

Putri kedua Doddy Sudrajat itu mengatakan, sangat senang karena upacara tersebut juga dibuka dengan penampilan dari band favoritnya, Cokelat.

“Dan yang membuatku bahagia adalah pembukaan dimulai oleh band Cokelat, yang merupakan band favorit ku banget,” tegasnya.

Penyanyi sekaligus kreator konten itu mengatakan, momen ini merupakan suatu kehormatan baginya.

“Suatu kehormatan bagi saya untuk dapat mengikuti upacara penurunan bendera di Istana Negara secara langsung,” katanya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo karena telah diberi kesempatan untuk hadir menyaksikan upacara tersebut.

“Terima kasih juga kepada Pak Prabowo atas kesempatannya untuk upacara penurunan bendera di Istana, doa terbaik untuk Pak Prabowo,” katanya.

Perempuan yang menggeluti dunia musik ini juga menyampaikan doa terbaiknya untuk Indonesia.

“Yang terakhir tapi bukan berarti yang paling tidak penting, harapan itu tumbuh di setiap kepala, bukan hanya kemerdekaan negaranya, tetapi juga kemerdekaan setiap jiwa penghuninya, selalu jaya Indonesiaku yang ke-80,” tutupnya.

Tokoh Mayang Lucyana

 

Mayang Lucyana adalah sosok aktris dan selebgram di Indonesia.

Tidak hanya aktif sebagai penyanyi, Mayang juga aktif sebagai pembuat konten.

Dia adalah putri kedua dari pasangan Doddy Sudrajat dan almarhumah Lucy Maywati.

Perempuan berusia 22 tahun itu lahir pada 26 April 2003.

Namanya mulai dikenal dan menjadi perhatian setelah berita kematian kakaknya muncul ke publik.

Mayang diketahui sedang menempuh studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Prof. Dr Moestopo.

Ia dikenal mengambil jurusan studi program Hubungan Internasional.

Hampir sama dengan kakaknya, Mayang juga dikenal karena kepiawaiannya dalam bermain musik dan vokal.

Mayang sering membagikan konten bermusiknya di media sosial TikTok dan juga Instagramnya.

Isi Souvenir Tamu Undangan Upacara HUT ke-80 RI, Ada Topi hingga Buku Presiden Prabowo Subianto

Masyarakat yang hadir sebagai tamu undangan dalam upacara HUT ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025) di Istana Merdeka, diketahui menerima souvenir.

Bingkisan tersebut berupa sebuah tas belanja berwarna cokelat muda.

Di dalamnya terdapat beberapa barang, salah satunya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Mengutip dari Kompas.com, tas hadiah itu berisi berbagai macam barang.

Terdapat beberapa souvernir yang diberikan seperti topi, kipas, payung, dan baju dengan logo HUT ke-80 RI.

 

Selain itu, juga ada buku Presiden Prabowo Subianto yang berjudul “Rekam Jejak Sang Patriot”.

Sebagai informasi, pemerintah memutuskan untuk menggelar upacara kemerdekaan dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi tahun ini di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Agenda tersebut diketahui dimulai sejak pukul 07.25 WIB dengan kirab bendera Merah Putih dan teks proklamasi dari cawan Monas hingga Istana Merdeka.

Bendera Merah Putih dan teks proklamasi tiba kemudian sekitar pukul 08.35 WIB.

Upacara dimulai pukul 09.40 WIB, yang ditandai dengan tiupan terompet pertama, disertai dengan 17 kali dentuman meriam penghormatan.

Presiden Prabowo sendiri ingin perayaan HUT ke-80 RI berlangsung sederhana karena negara fokus pada banyak hal dan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk masyarakat.

“Kita dulu relatif sederhana, lah,” kata Prabowo.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto tampil mengenakan Baju Demang khas Betawi saat memimpin upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Busana berwarna putih gading itu dilengkapi dengan kalung bunga melati yang mencerminkan nilai budaya dan kearifan lokal.

Ini adalah pertama kalinya Presiden Prabowo memimpin upacara HUT RI sebagai kepala negara sejak dilantik pada tahun 2024.

 

Momen tersebut menjadi perhatian publik dan simbol dari keragaman budaya yang bersatu dalam satu negara.

Pakaian adat yang dikenakan terdiri dari jas tutup berwarna putih, celana panjang senada, kain batik sebagai sarung yang dikenakan secara miring, serta peci sebagai penutup kepala.

Pakaian ini dahulu digunakan oleh para pejabat dan bangsawan Betawi.

Kini, Baju Demang menjadi representasi resmi budaya DKI Jakarta dan sering dikenakan dalam acara kenegaraan dan upacara adat.

Mengutip dari Tribunnews.com, pemilihan pakaian ini oleh Presiden mencerminkan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal.

Penggunaan pakaian adat oleh Presiden dan pejabat negara telah menjadi tradisi sejak masa Presiden Joko Widodo.

Tradisi ini bertujuan untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dalam konteks kenegaraan.

Sementara tema HUT RI ke-80 tahun ini adalah “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Nuansa tema tersebut terlihat melalui pakaian adat, kirab budaya, serta pertunjukan seni daerah yang memperkaya rangkaian upacara.

Menurut Buku Pakaian Adat Tradisional dari Provinsi DKI Jakarta, Baju Demang merupakan pakaian resmi yang dikenakan oleh para pejabat Jakarta pada masa lalu.

Untuk versi modernnya dikenal dengan nama Baju Ujung Serong.

Pakaian ini biasanya terdiri dari jas lengan panjang berwarna gelap, celana sewarna, dan kain sarung batik Lasem yang dikenakan miring di bagian pinggang.

Gaya berpakaian ini juga dilengkapi dengan perhiasan seperti yang digunakan oleh para bupati pada masa mereka.

Darmo Sastro, seorang bangsawan Jawa, pernah menggambarkan kehidupan masyarakat Batavia yang mengenakan berbagai gaya berpakaian, termasuk gaya Arab, Tionghoa, Eropa, dan juga gaya pribumi elite.

Ia juga mencatat bagaimana pejabat kota mengenakan pakaian seperti surjan, jas hitam, dan tutup kepala yang kini diadopsi menjadi bentuk pakaian resmi.

Saat ini, Baju Ujung Serong digunakan oleh pejabat pemerintah DKI Jakarta dalam acara-acara kenegaraan.

Dengan Presiden mengenakannya dalam upacara HUT RI, pakaian ini semakin memperkuat posisinya sebagai simbol budaya dan identitas lokal Jakarta.

Comment