Kampung Al Quran Ranah Matuse Dahulu Alunan Musik, Kini Lantunan Ayat Al Quran yang Terdengar

MediaSuaraMabes, Pasaman – Kampung Al Quran Ranah Mapat Tunggul Selatan (Matuse). Dahulu Alunan Musik yang Terdengar, Kini Lantunan Ayat Suci Al Quran yang Mengumandang.

Kamis, 9 November 2023. Kata takjub, dan menggugah, tatkala menelusuri Kampung Muaro Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Sekarang semua telah berubah, karena sejak dua tahun terakhir, yang terdengar hanyalah untai demi untai ayat suci Al-Quran yang berkumandang menghujam kalbu. Selepas maghrib menjelang isya, atau pasca shalat fardhu subuh menjelang waktu dhuha, dari rumah-rumah warga, jernih dan indah terdengar kalam Ilahi dilantunkan.

Kampung nun jauh, lebih kurang berjarak tempuh empat jam perjalanan dari Ibu Kota Kabupaten Pasaman, Lubuk Sikaping. Terletak di Nagari Sungai Lolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan (Matuse), kini sudah berasimilasi menjadi Kampung Qur’an. Telah pula dilaunching Bupati Pasaman Sabar AS dan Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Pasaman, (8/11).

Di kampung itu, tidak hanya anak-anak, para orang tua Lanjut Usia (Lansia) yang belum bisa membaca alquran, telah mulai belajar tahapan demi tahapan, dan bertambah pula untuk menghafal al quran, walau usia mereka kian berangsur renta. Bagi mereka, tidak ada “kata terlambat” untuk menuntut ilmu, apalagi ilmu agama.

Sekelumit catatan dari penuturan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Syahrijal Nst, Kamis (9/11).

Kisah menarik dari Kampung Muaro, fakta dari sejumlah Narasumber, inisiasi mendirikan Kampung Quran berawal dari keprihatinan para tokoh agama, termasuk Kepala KUA akan keberlangsungan generasi muda yang jauh dari kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Rasul Muhammad SAW. Apalagi di tengah era society 5.0 dan kecanggihan teknologi hari ini.

Baca Juga :  Suku Yerisiam Tolak Ketua DAP Nabire Versi Kongres Kaimana

Padahal, menurut Musfamiruddin, salah seorang PPPK Penyuluh Agama Islam KUA Matuse, ranah ini negerinya para ulama. Banyak ulama dan guru agama terlahir di ranah pelosok Kabupaten Pasaman ini.

Syahrijal yang bertugas di KUA kecamatan ini, tergugah hatinya, terpanggil jiwanya untuk membangun Kampung Al Quran. Berikhtiar “Membangkik batang tarandam”, menjadikan Serambi Mekkah. Terlebih lagi, ini diawali bimbingan yang dilakukan oleh seorang guru muda, secara perlahan telah mengajarkan anak-anak, remaja dan lansia membaca al quran.

Alhamdulillah, awalnya warga masih sedikit yang belajar al quran, tetapi berkat kegigihan insan yang peduli dengan kemaslahatan ummat, berangsur-angsur kian bertambah masyarakat untuk cinta dan selalu rindu untuk membaca ayat-ayat suci setiap nafas kehidupannya.

“Semua pihak sangat berharap, suasana seperti ini terus lestari di ranah Matuse dan menularkan ke daerah lain di Kabupaten Pasaman saiyo ini” tambah Yusuf Sabri, SH, Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman, kepada Jurnalis Media Suara Mabes Sumbar.

(Sumardius – Jurnalis Sumbar)

Comment