MediaSuaraMabes, Ketapang – Bantah Ketua Nelayan setempat menyesalkan beredarnya pemberitaan yang dinilai mengandung informasi keliru (hoaks) dan menampilkan foto tanpa izin terkait aktivitas nelayan di wilayah ketapang Kalimantan Barat.
Menurutnya, dalam pemberitaan tersebut, pihak media atau individu yang menyebarkan informasi tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak nelayan. Padahal, foto yang digunakan menggambarkan minyak milik nelayan yang diperuntukkan bagi kebutuhan operasional melaut, bukan untuk kegiatan ilegal seperti yang dispekulasikan di media sosial.
“Ini jelas merugikan nama baik nelayan. Foto diambil tanpa izin, dan informasi yang disebarkan tidak sesuai fakta. Kami minta pertanggungjawaban,” tegas Ketua Nelayan, Rabu (13/8/2025).
Ia menambahkan, pihaknya akan segera memanggil dan meminta klarifikasi dari oknum atau pihak yang mempublikasikan berita tersebut tanpa konfirmasi. Langkah ini diambil untuk menjaga marwah nelayan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.
“Kami mendukung kebebasan pers, tapi harus sesuai kode etik jurnalistik. Konfirmasi itu wajib. Jangan sampai berita yang beredar malah menyesatkan publik,” ujarnya.
Ketua Nelayan juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya warganet, agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi sebelum memastikan kebenarannya dari sumber resmi.
Di konfirmasi ke SPBUN membenarkan itu kami keluarkan karna sudah memenuhi syarat dan ketentuan, mereka semua memiliki rekomendasi resmi dari dinas,” ucapnya .. pungkasnya.(/Hepni)
Time : investigasi.

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak Tanggal 3 Juni 2021 sebagai Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Prov. Kalimantan Barat.
Email : hepni.jaya.kusuma@suaramabes.com
Comment