MediaSuaraMabes, Gresik – Pasca kecelakaan Kereta api tabrak truk pengangkut kayu log di perlintasan kereta api tanpa palang pintu wilayah Tenggulunan Gresik yang menewaskan seorang asisten masinis kini akses jalan umum menuju perusahaan sawmill PT Jatisari ditutup sepihak.
Ditutupnya akses jalan menuju perusahaan pengelolahan kayu yang mempekerjaan ratusan buruh serta para sopir truk pengangkut kayu log menjadi bingung dan resah karena harus melalui jalan baru yang penuh dengan kubangan dan tanjakan sehingga lebih membahayakan saat dilalui truk-truk pengangkut kayu log atau kayu gelondongan.
Jika dilihat dari keberadaan jalan tersebut adalah merupakan jalan umum yang seharusnya dapat dipergunakan oleh siapapun namun kini terkesan jalan umum tersebut dikuasai oleh salah satu BUMN yaitu PT Garam (persero) yang memiliki gudang penimbunan garam di lokasi tersebut.
Sebagai pabrik pengelolahan kayu yang mampu mempekerjakan tenaga kerja hingga ratusan buruh, PT Jatisari telah beroperasi selama hampir lebih 40 tahun dengan rutin membayar pajak kepada negara harus menanggung kerugian hanya karena kelalaian seorang sopir truk dari perusahaan lain dan bukan karyawan dari PT Jatisari.
Akibat penutupan akses jalan umum menuju PT Jatisari semua buruh dan sopir merasa resah dan bingung karena terkesan adanya diskriminasi di negeri yang sudah merdeka hampir satu abad ini.
“Lah kok aneh, ganti presiden sudah 8 kali kok masih ada cara-cara diskriminasi, perusahaan BUMN diijinkan lewat tapi swasta yang banyak buruhnya, kok malah tidak boleh lewat,” ungkap Yono seorang buruh mewakili teman-teman seprofesinya
Para buruh dengan perasaan yakin bahwa tindakkan penutupan akses jalan umum ke PT Jatisari merupakan tindakan sepihak para oknum yang merasa sok berkuasa dan bertindak “sak karepe dewe”.
“Kami yakin, ini ulah oknum yang sok berkuasa, supaya diketahui kami adalah pendukung dan pemilih Bapak Presiden Prabowo, semoga beliau mengetahui semua keluhan kita”, tambah Syamsul seorang Buruh senior merasa yakin.
Sementara beberapa supir truk yang berhasil dikonfirmasi mengatakan dengan melintasi jalan baru, resiko kecelakaan justru lebih besar dan juga sama melintasi perlintasan kereta api.
“Yang namanya kecelakaan, siapapun tidak ada yang berharap dan jika dikatakan kelalaian juga sulit dan jalan yg baru juga tanpa palang pintu dan justru lebih beresiko lagi”, ujar seorang sopir bernama Selamet.
Owner atau pemilik PT Jatisari, Rully saat akan dikonfirmasi menurut stafnya sedang tidak berada di tempat dan sedang keluar kantor untuk sesuatu urusan. (dung)

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak tanggal 9 Juli 2024 sebagai Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Jawa Timur.
Email : dudung.wahyudin@suaramabes.com
Comment