MediaSuaraMabes, Bangka Belitung – Persiden Prabowo Subianto Sebut ada laporan 1000 tambang ilegal di Bumi Bangka Belitung , akibat hal itu , Indonesia Kehilangan 80 Persen Produksi Timah ,ini di sebabkan oleh banyaknya penyeludupan pasir timah keluar Negeri ,dan aktivitas tambang timah ilegal ,yang pada akhirnya Rugikan Negara Indonesia, trilyunan Rupiah pertahun.
Aktivitas tambang timah Ilegal di propinsi Bangka Belitung kembali Menjadi Sorotan Negara .
” Saya katakan ini harus di hentikan ,” kata Bapak persiden Prabowo Subianto dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 . di lansir dari siaran Berita CNBC pada 18 / 10 / 2025 .
Bapak persiden Prabowo Subianto juga telah memberikan perintah kepada Militer TNI untuk Memblokir perjalanan Alur laut Bangka Belitung. Tujuannya Untuk Mengetahui Keluar Masuk kegiatan Pertambangan Timah.
Bapak persiden Prabowo Subianto juga Menyatakan saat ini Beliau sedang Menjalankan program Pelatihan Militer dengan Kapal perang di propensi Bangka Belitung .
,” Saya Membuat Pelatihan Militer dengan Kapal Perang, pesawat terbang,Helly kopter, Drone dan kami Memblokir kedua pulau tersebut, pulau Bangka serta pulau Belitung . Tidak ada kapal yang Masuk atau Keluar ,Tampa kami tau apa yang ada di dalamnya,” tegas Bapak persiden Prabowo Subianto.
Bapak Persiden Prabowo Subianto Selaku Persiden Republik Indonesia ,juga Menyampaikan bahwa ada kapal sampan yang Membawa berpeti peti batang timah dan logam tanah jarang yang berhasil di sita .
” kami Menghitung dari oprasi ini kami Menyelamatkan Negara’ sekitar beberapa Miliyar Dolar ,jadi tahun depan Produksi Timah dapat di harapkan kembali ke posisi seperti semula dan Seharusnya produksi timah dapat pendapatan tiga atau empat kali lipat dari produksi tahun tahun sebelumnya, “jelas Bapak persiden Prabowo Subianto , Menegaskan . Negara tidak Rugikan Rakyat Bangka Belitung Sejahtera.
( Saipul )

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak tanggal 27 November 2024 Sebagai Kepala Biro (Kabiro) Belitung.
Email : tengku.saipul.anwar@suaramabes.com
Comment