MediaSuaraMabes, Banda Aceh — Insiden premanisme yang terjadi di kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh pada Selasa, 12 Agustus 2025, menjadi bukti nyata bahwa Aceh masih berada dalam kondisi darurat keamanan dan moral birokrasi. Peristiwa ini bukan hanya mempertontonkan keberanian kelompok preman menekan birokrasi, tetapi juga memperlihatkan lemahnya kepemimpinan di tubuh dinas tersebut.
Sekitar pukul 14.00–15.00 WIB, sekelompok orang masuk ke ruangan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Arief, dengan gaya premanisme, memaksa agar proyek diberikan kepada mereka. Saat situasi memanas dan bawahan berada di bawah tekanan, Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, justru tidak terlihat. Tidak ada tanda bahwa ia hadir untuk melindungi staf atau memimpin penanganan krisis di instansinya.
Video berdurasi 1 menit 16 detik yang beredar memperlihatkan lima orang menginterogasi Arief, yang hanya mengangkat kedua tangannya untuk memohon agar masalah diselesaikan secara baik-baik. Upaya seorang pria berbaju putih untuk menenangkan suasana juga diabaikan oleh kelompok tersebut.
Media Suara Mabes Provinsi Aceh mengecam keras kejadian ini.
Pertama, terhadap kelompok premanisme yang telah berani menerobos ruang kerja aparatur pemerintah dan melakukan tekanan terbuka — ini adalah pelanggaran hukum dan penghinaan terhadap otoritas negara.
Kedua, terhadap pimpinan dinas yang gagal menunjukkan keberanian dan tanggung jawab di saat genting. Menghilang ketika anak buah terancam sama artinya dengan membiarkan institusi dilecehkan di depan publik.
“Premanisme hanya bisa bertahan ketika pejabat memilih diam atau bersembunyi. Keberanian pemimpin diuji bukan saat menerima penghargaan, tapi saat berdiri di depan melindungi bawahannya,” tegas pernyataan redaksi.
Media Suara Mabes Aceh menuntut aparat penegak hukum untuk segera mengidentifikasi dan memproses para pelaku sesuai hukum, serta mendesak Gubernur Aceh mengevaluasi kepemimpinan di Dinas Perkim.
Catatan untuk Mualem:
Peristiwa ini adalah alarm keras bahwa tatanan pemerintahan di Aceh sedang digerogoti oleh budaya takut dan pengaruh premanisme. Jika tokoh-tokoh besar Aceh seperti Mualem tidak mengambil sikap tegas terhadap dua penyakit ini, maka wibawa Aceh di mata rakyat akan terus merosot, dan rakyat akan merasa negara telah kalah sebelum bertarung. (hanafiah)

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak tanggal 5 Agustus 2023 Sebagai Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Aceh
Email : hanafiah@suaraMabes.com
Comment