Ini Klarifikasi MATAJABAR.COM Soal Klarifikasi PLN Tentang Tindak Kekerasan Wartawan di Tarumajaya

MediaSuaraMabes, Bekasi Tarumajaya – Menanggapi pemberitaan yang ditayangkan sejumlah media terkait klarifikasi pihak PLN bahwa tidak ada upaya percobaan kekerasan yang dilakukan oleh Petugas Konsultan PLN terhadap CEO MATAJABAR adalah kebohongan publik

Selain itu narasi pemberitaan MATAJABAR tidak sesuai Fakta adalah salah satu bentuk pelecehan terhadap karya liputan jurnalis berdasarkan peristiwa yang terjadi dilokasi kejadian.

Ungkapan tersebut dilontarkan CEO MATAJABAR.COM, Tahar Amsah saat menyampaikan keterangan kepada awak media. Selasa, 3/8/25.

Kepada media, ia mengakui baru membuat klarifikasi karena fokus Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan peliputan aksi kerusuhan yang terjadi di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

“Terkait penyampaian klarifikasi di media massa, seharusnya penyampai informasi itu mencantumkan nama dan jabatan kerjanya, kenapa tertulis hanya mewakili PLN, di tulis dong jangan sepengecut itu, terus penyampai klarifikasi tersebut ada tidak dilokasi ?, kalau hanya berdasarkan keterangan si oknum petugas, iya sama aja, oknum PLN itukan perlu pembelaan dan pencitraan diri biar naek pangkat.” Ujar Tahar menanggapi pemberitaan tentang klarifikasi PLN

“Tapi saya ada kok bukti- bukti video aktivitas yang mereka kerjakan dan peristiwa apa yang terjadi disana, saya lihat dan mendengar langsung apa yang terjadi di titik tower 23 saat peliputan insiden putus kabel, kalau dibilang tidak sesuai fakta, iya itukan versinya PLN, barangkali PLN -nya gagal fokus lantaran pusing kabelnya putus melulu, bayangkan saja belum apa apa sudah pada rontok satu persatu, sepengetahuan saya udah 7 kabel yang putus, luar biasa hebatkan?” Jelas Tahar kepada awak media.

“Makanya oknum petugas PLN yang mengaku sebagai konsultan itu panik, dan langsung menghampiri lalu menegur saya, padahal saya masih diatas motor dan belum memulai liputan, coba saja suruh oknum petugas PLN tersebut perlihatkan bukti videonya, karena saat saya dihampiri, ditegur lalu dibentak dan ada upaya percobaan kekerasan,mereka merekamnya, tapi ketika saya balik merekan ke -2 oknum petugas PLN tersebut mereka justru mengeplak handphone saya” lanjutnya bercerita.

“Jadi Saya tegaskan, selaku pimpinan umum MATAJABAR.COM saya telah melakukan tugas jurnalis berdasarkan apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar dilokasi kejadian, bukti videonya juga saya ada, dan fakta yang saya tulis berdasarkan fakta dilapangan, bahkan sebelumnya saya juga sudah mengkonfirmasi ke Asmen PLN soal kabel putus yang terjadi di titik 23-24 Dusun 1 Desa Setia Mulya, Tarumajaya ” ujarnya menambahkan.

Dan terkait soal narasi, Faktanya adalah masyarakat Desa Setia Mulya mencoba menghentikan aktivitas pekerjaan sebelum dilakukannya investigasi menyeluruh karena diduga PT Bukaka sebagai pelaksana kerja PLN akan menghilangkan barang bukti kabel putus.” Lanjut kata Tahar menjelaskan .

“Jadi jika dikatakan narasi pemberitaan MATAJABAR.COM tidak sesuai fakta karena alasan tidak sesuai dengan agenda kerja PLN, ya itukan versi PLN, dilapangan kenyataannya bisa aja berbeda, bisa jadi ada aktivitas pelaksana kerja kontraktor yang mungkin PLN tidak tahu.”jelasnya.

Selanjutnya, mengacu pada undang undang Pers, wartawan boleh mengambil dokumentasi, poto serta video selama itu untuk kepentingan jurnalis, tidak menjustice seseorang,terlebih itu dilokasi umum.

Dalam waktu dekat, saya akan bersurat kembali ke PWI Bekasi Raya, karena PLN juga memberikan klarifikasi lewat Ketua PWI.

Keterangan Ketua Aliansi Masyarakat Setia Mulya.

Sementara, Ketua Aliansi Masyarakat Setia Mulya ketika di konfirmasi Prihal Pemberitaan Narasi MATAJABAR yang tidak sesuai dengan fakta, Mulyadi alias Boy menuding pihak PLN melakukan tindakan provokatif terhadap wartawan yang meliput peristiwa kabel putus yang baru terjadi di Kampung Lagoa kapling H. Syamsuri Setia Mulya, Tarumajaya.

“Kalau dikaitkan dengan Narasi kejadian di titik 23 soal dugaan penghilangan bukti kabel putus, memang itu yang terjadi, saya sudah ingatkan sebelumnya jangan dilakukan aktivitas di titik 23 sebelum adanya investigasi secara menyeluruh demi keamanan dan keselamatan warga yang terlintas dibawahnya, sekarang terbuktikan, satu persatu kabel pada putus dilokasi yang berbeda.” Jelas Mulyadi alias Boy

“Terkait soal kabel putus yang diliput Bang Tahar di Tower 23, saya bersama warga lainnya melihat langsung ada aktivitas tarik menarik kabel dengan menggunakan mesin, sejumlah sling baja dan tambang terlihat masih berserakan diatas tanah. Bahkan pekerja yang saya tanya juga mengakui ada kabel putus, Itu fakta yang terjadi, bahkan saat terjadi aksi penyetopan oleh warga dan kemudian terjadi keributan kecil dengan pekerja semuanya ditulis Bang Tahar, itu emang fakta, kami semua siap jadi saksi.” Ucap Mulyadi
.
“Kami curiga dengan kualitas kabel yang digunakan pihak PLN pada proyek pembangunan SUTT 150 KV Muaratawar Incomer, jadi barangkali dugaan kami pihak PLN panik dengan kedatangan bang Tahar sebagai wartawan yang aktif memberitakan soal proyek pembangunan SUTT di Tarumajaya

“Doakan saja, kami warga terdampak akan selalu solid untuk memperjuangkan hak hak kami dari upaya paksa PLN mengubah jalur lintasan SUTT dari persawahan ke pemukiman, kami juga sudah melaporkan PLN secara Pidana soal dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.” Pungkas Boy.

Aan Hermawan

Comment